Saat melakukan perjalanan mudik Lebaran dengan mobil, tak cuma pasar tumpah atau kemacetan yang menjadi perhatian utama. Lebih dari itu, sepeda motor patut diwaspadai. Pasalnya, lebih dari 4 juta kendaraan (gabungan roda empat dan dua) mudik tahun ini, dan lebih 50 persen menggunakan roda dua. Bisa dibayangkan, bagaimana suasana lalu lintas jalur mudik (terutama utara dan selatan Pulau Jawa).

Saking banyaknya, jalan yang akan dilalui sudah dipenuhi motor. Sekalipun sudah diberi klakson, pengendara motor tetap tidak menepi. Terkadang, manuver mereka sangat membahayakan sehingga menuntut pengemudi mobil untuk punya perhatian ekstra tinggi.

Lalu, bagaimanakah cara menghadapi motor di jalur mudik?

Beri isyarat
Ketika di depan ada segelintir atau segerombolan motor, segera beri isyarat dengan membunyikan klakson. Cukup satu atau dua kali. Sebab, siapa tahu stamina pengendara roda dua mulai berkurang sehingga terkadang melakukan manuver tiba-tiba tanpa memberi tanda (lampu sein), atau lajunya mendadak tidak normal (sempurna) akibat ngantuk.

Jaga jarak
Jangan menempel rapat. Jaga jarak sekitar dua sampai tiga meter sehingga Anda memiliki kesempatan untuk berhenti bila ada salah satu motor terjatuh.

Menyalip
Di depan terdapat empat sampai lima motor. Pastikan di depan mereka kosong dan jangan kurangi kecepatan saat mendahului. Sebelumnya, kasih isyarat bunyi klakson dibarengi memainkan lampu dim. Ketika menyalip, pastikan kerenggangan mobil Anda dengan motor minimal satu meter setengah, untuk menghindari kecelakaan bila motor terjatuh.

Motor dari depan
Saat menyalip mobil, pastikan tidak ada motor dari arah berlawanan. Kalaupun ada, jangan bikin kaget lantaran ruang geraknya tersita oleh manuver kita sehingga ia sampai harus keluar bahu jalan.

Muncul mendadak
Ini akan sering Anda alami. Motor mendadak muncul (mendahului) dari sisi kiri atau kanan dengan kecepatan tinggi, langsung memotong jalur. Makanya, sekalipun menghadapi jalanan lurus, sesekali lirik spion kiri dan kanan untuk memantau kondisi di belakang kita.

Berhenti mendadak atau belok seenaknya
Adegan seperti ini sering ditemui dalam keseharian. Sekali lagi, jangan menempel rapat, Demikian juga ketika menghadapi mobil depan yang mengerem secara mendadak karena tiba-tiba ada motor berhenti seenaknya tanpa memberi isyarat.

Related Posts by Categories



0 comments